Jumat, 06 Juni 2014 | By: Fatkankarim.blogspot.com

Dzikir Berjamaah dengan Suara Keras

Foto: ‎Dzikir Berjamaah dengan
 Suara Keras

 Berkumpul di suatu tempat
 untuk berdzikir bersama
 hukumnya adalah sunnah dan
 merupakan cara mendekatkan diri
 kepada Allah SWT. Hadits-hadits
 yang menunjukkan kesunnahan
 perkara ini banyak sekali,
 diantaranya.

 ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﻮْﻡٍ ﺍﺟْﺘَﻤَﻌُﻮْﺍ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻟَﺎ
 ﻳُﺮِﻳْﺪُﻭْﻥَ ﺑِﺬَﺍﻟِﻚَ ﺇﻟَّﺎ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺇﻟَّﺎ
 ﻧَﺎﺩَﺍﻫُﻢْ ﻣُﻨَﺎﺩٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺃَﻥْ ﻗُﻮْﻣُﻮْﺃ
 ﻣَﻐْﻔُﻮْﺭًﺍ ﻟَﻜُﻢْ – ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ

 Tidaklah suatu kaum berkumpul
 untuk berdzikir dan tidak
 mengharap kecuali ridha Allah,
 kecuali malaikat akan menyeru
 dari langit: Berdirilah kalian
 dalam keadaan terampuni dosa-
 dosa kalian. (HR Ath-Thabrani)

 Sedangkan dalil yang
 menunjukkan kesunnahan
 mengeraskan suara dalam
 berdzikir secara umum di
 antaranya adaah hadits qudsi
 berikut ini. Rasulullah SAW
 bersabda:

 ﻳَﻘُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ : ﺃَﻧﺎَ ﻋِﻨْﺪَ ﻇَﻨِّﻲ ﻋّﺒْﺪِﻱ
 ﺑِﻲ ﻭَﺃﻧَﺎ ﻣَﻌَﻪُ ﻋِﻨْﺪَ ﺫَﻛَﺮَﻧِﻲ ، ﻓَﺈﻥْ ﺫَﻛَﺮَﻧِﻲ
 ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻪِ ﺫَﻛَﺮْﺗُﻪُ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻭَﺇﻥْ
 ﺫَﻛَﺮَﻧِﻲ ﻓِﻲ ﻣَﻠَﺈٍ ﺫَﻛَﺮْﺗُﻪُ ﻓِﻲ ﻣَﻠَﺈٍ ﺧَﻴْﺮًﺍ
 ﻣِﻨْﻪُ – ﻣﻨﻘﻖ ﻋﻠﻴﻪ

 Allah Ta’ala berfirman: Aku kuasa
 untuk berbuat seperti harapan
 hambaku terhadapku, dan aku
 senantiasa menjaganya dan
 memberinya taufiq serta
 pertolongan kepadanya jika ia
 menyebut namaku. Jika ia
 menyebut namaku dengan lirih
 Aku akan memberinya pahala dan
 rahmat dengan sembunyi-
 sembunyi, dan jika ia
 menyebutku secara berjamaah
 atau dengan suara keras maka
 aku akan menyebutnya di
 kalangan malaikat yang mulia.
 (HR Bukhari-Muslim)

 Dzikir secara berjamaah juga
 sangat baik dilakukan setelah
 shalat. Para ulama menyepakati
 kesunnahan amalan ini. At-
 Tirmidzi meriwayatkan bahwa
 suatu ketika Rasulullah Sholallohu 'alaihi wasallam ditanya:

 ﺃَﻱُّ ﺩُﻋَﺎﺀٍ ﺃَﺳْﻤَﻊُ؟

 “Apakah Doa yang paling
 dikabulkan?”

 Rasulullah menjawab:
 ﺟَﻮْﻑُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺩُﺑُﺮُ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕِ ﺍﻟْﻤَﻜْﺘُﻮْﺑَﺎﺕِ –
 ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ: ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ
 “Doa di tengah malam, dan
 seusai shalat fardlu." (At-Tirmidzi
 mengatakan, hadits ini hasan.

 Dalil-dalil berikut ini
 menunjukkan kesunnahan
 mengeraskan suara dalam
 berdzikir secara berjamaah
 setelah shalat secara khusus, di
 antaranya hadits Ibnu Abbas
 berkata:

 ﻛُﻨْﺖُ ﺃَﻋْﺮِﻑُ ﺇﻧْﻘِﻀَﺎﺀِ ﺻَﻠَﺎﺓِ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ
 ﺑِﺎﻟﺘَّﻜْﺒِﻴْﺮِ – ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ

 Aku mengetahui selesainya shalat
 Rasulullah dengan takbir (yang
 dibaca dengan suara keras) ”. (HR
 Bukhari Muslim)

 ﺃَﻥَّ ﺭَﻓْﻊَ ﺍﻟﺼّﻮْﺕِ ﺑِﺎﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺣِﻴْﻦَ ﻳَﻨْﺼَﺮِﻑُ
 ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﻜْﺘُﻮْﺑَﺔِ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻬْﺪِ
 ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ – ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ

 Mengeraskan suara dalam
 berdzikir ketika jamaah selesai
 shalat fardlu terjadi pada zaman
 Rasulullah. (HR Bukhari-Muslim)

 Dalam sebuah riwayat al-Bukhari
 dan Muslim juga, Ibnu Abbas
 mengatakan:

 ﻛﻨﺖ ﺃﻋﻠﻢ ﺇﺫﺍ ﺍﻧﺼﺮﻓﻮﺍ ﺑﺬﺍﻟﻚ ﺇﺫﺍ
 ﺳﻤﻌﺘﻪ – ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ

 Aku mengetahui bahwa mereka
 telah selesai shalat dengan
 mendengar suara berdikir yang
 keras itu . (HR Bukhari Muslim)

 Hadits-hadits ini adalah dalil
 diperbolehkannya berdzikir
 dengan suara yang keras, tetapi
 tentunya tanpa berlebih-lebihan
 dalam mengeraskannya.‎
Berkumpul di suatu tempat untuk berdzikir bersama hukumnya adalah sunnah dan merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hadits-hadits yang menunjukkan kesunnahan perkara ini banyak sekali, diantaranya.

ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﻮْﻡٍ ﺍﺟْﺘَﻤَﻌُﻮْﺍ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻟَﺎ
ﻳُﺮِﻳْﺪُﻭْﻥَ ﺑِﺬَﺍﻟِﻚَ ﺇﻟَّﺎ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺇﻟَّﺎ
ﻧَﺎﺩَﺍﻫُﻢْ ﻣُﻨَﺎﺩٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺃَﻥْ ﻗُﻮْﻣُﻮْﺃ
ﻣَﻐْﻔُﻮْﺭًﺍ ﻟَﻜُﻢْ – ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ

Tidaklah suatu kaum berkumpul untuk berdzikir dan tidak mengharap kecuali ridha Allah, kecuali malaikat akan menyeru dari langit: Berdirilah kalian dalam keadaan terampuni dosa-dosa kalian. (HR Ath-Thabrani)

Sedangkan dalil yang menunjukkan kesunnahan mengeraskan suara dalam berdzikir secara umum di antaranya adaah hadits qudsi berikut ini. Rasulullah SAW bersabda:

ﻳَﻘُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ : ﺃَﻧﺎَ ﻋِﻨْﺪَ ﻇَﻨِّﻲ ﻋّﺒْﺪِﻱ
ﺑِﻲ ﻭَﺃﻧَﺎ ﻣَﻌَﻪُ ﻋِﻨْﺪَ ﺫَﻛَﺮَﻧِﻲ ، ﻓَﺈﻥْ ﺫَﻛَﺮَﻧِﻲ
ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻪِ ﺫَﻛَﺮْﺗُﻪُ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻭَﺇﻥْ
ﺫَﻛَﺮَﻧِﻲ ﻓِﻲ ﻣَﻠَﺈٍ ﺫَﻛَﺮْﺗُﻪُ ﻓِﻲ ﻣَﻠَﺈٍ ﺧَﻴْﺮًﺍ
ﻣِﻨْﻪُ – ﻣﻨﻘﻖ ﻋﻠﻴﻪ

Allah Ta’ala berfirman: Aku kuasa untuk berbuat seperti harapan hambaku terhadapku, dan aku senantiasa menjaganya dan memberinya taufiq serta pertolongan kepadanya jika ia menyebut namaku. Jika ia menyebut namaku dengan lirih Aku akan memberinya pahala dan rahmat dengan sembunyi- sembunyi, dan jika ia menyebutku secara berjamaah atau dengan suara keras maka aku akan menyebutnya di kalangan malaikat yang mulia. (HR Bukhari-Muslim)

Dzikir secara berjamaah juga sangat baik dilakukan setelah shalat. Para ulama menyepakati kesunnahan amalan ini. At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah Sholallohu 'alaihi wasallam ditanya:

ﺃَﻱُّ ﺩُﻋَﺎﺀٍ ﺃَﺳْﻤَﻊُ؟

“Apakah Doa yang paling dikabulkan?”

Rasulullah menjawab:
ﺟَﻮْﻑُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺩُﺑُﺮُ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕِ ﺍﻟْﻤَﻜْﺘُﻮْﺑَﺎﺕِ –
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ: ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ
“Doa di tengah malam, dan seusai shalat fardlu." (At-Tirmidzi mengatakan, hadits ini hasan).

Dalil-dalil berikut ini menunjukkan kesunnahan mengeraskan suara dalam berdzikir secara berjamaah setelah shalat secara khusus, di antaranya hadits Ibnu Abbas berkata:

ﻛُﻨْﺖُ ﺃَﻋْﺮِﻑُ ﺇﻧْﻘِﻀَﺎﺀِ ﺻَﻠَﺎﺓِ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺑِﺎﻟﺘَّﻜْﺒِﻴْﺮِ – ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ

Aku mengetahui selesainya shalat Rasulullah dengan takbir (yang dibaca dengan suara keras) ”. (HR Bukhari Muslim)

ﺃَﻥَّ ﺭَﻓْﻊَ ﺍﻟﺼّﻮْﺕِ ﺑِﺎﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺣِﻴْﻦَ ﻳَﻨْﺼَﺮِﻑُ
ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﻜْﺘُﻮْﺑَﺔِ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻬْﺪِ
ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ – ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ

Mengeraskan suara dalam berdzikir ketika jamaah selesai shalat fardlu terjadi pada zaman Rasulullah. 
(HR Bukhari-Muslim)

Dalam sebuah riwayat al-Bukhari dan Muslim juga, Ibnu Abbas mengatakan:

ﻛﻨﺖ ﺃﻋﻠﻢ ﺇﺫﺍ ﺍﻧﺼﺮﻓﻮﺍ ﺑﺬﺍﻟﻚ ﺇﺫﺍ
ﺳﻤﻌﺘﻪ – ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ

Aku mengetahui bahwa mereka telah selesai shalat dengan mendengar suara berdikir yang keras itu . 
(HR Bukhari Muslim)

Hadits-hadits ini adalah dalil diperbolehkannya berdzikir dengan suara yang keras, tetapi tentunya tanpa berlebih-lebihan dalam mengeraskannya.

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah berkunjung ke blog fathan karim

download refresnsi skripsi ana 0899-أحمد بن أحمد البرنسي؛ زروق-قواعد التصوف