Sering kali khawatir dengan diri sendiri akhir-akhir ini. tingkat ke khawatiran meningkat tajam. setiap detik selalu melakukan kesalahan. sangat berasa menusuk ke lubuk hati. pancaran cahaya yang berusaha didapati dengan Riyadhoh dan Mujahadah harus dilakukan berpuluh-puluh tahun agar merasakan manisnya beribadah. tidak merasa aman dari murka Allah dan tidak pernah putus asa dalam mengharapkan Rahmat-Nya.
aku sangat tidak tertarik dengan harta, apalagi tahta. semoga Allah tetap meneguhkan hatiku dalam perkara itu. Aamiin.
aku sangat tidak tertarik dengan wanita, untuk berbicara berhadapan pun aku sangat tidak suka, selalu menundukkan pandangan bukan karena tidak normal. lelaki normal adalah mempunyai rasa suka pada perempuan tersebut diletakkan ke tempat yang seharusnya (halal).
setiap aku bangun tidur ku rasakan ada sesuatu hal yang mengganjal. selalu aku menginstropeksi diri. beristighfar, bersholawat dan tidak menyekutukan-Nya.
aku merasakan padang kegelisahan, menghirup hembusan dosa, sejauh mata memandang selalu bertemu yang haram, menyia-nyiakan waktu, membuang sebagian umur ke tempat sampah, selalu di ikat dengan hawa nafsu, selalu berperang sampai maut menjemput. ketika kita kalah, semoga Allah menolongku.
tidak henti-hentinya aku memikirkan kesalahan-kesalahan yang telah aku perbuat. menggantinya dengan kebaikan berharap diampuni dosaku.
ada apa dengan hati,
selalu tidak hati-hati,
melakukan kesalahan setiap hari,
semampuku menggantinya dengan kebaikan yang mengiringi,
maut selalu menanti,
jangan sampai patah hati,
untuk selalu memperbaiki diri,
bersholawat dihati,
berdzikir malam dan sholat setiap hari silih berganti,
munajat-munajat mengharap agar Allah mengampuni,
wajib bagiku mengingat mati,
agar tidak sesal di akhir nanti,
harus hidupku ulama, dan orang sholeh yang kucintai,
ketika kaki-kaki tidak mau berhenti,
melangkah ke tempat ngaji,
sejuk nian bersama mereka yang diridhoi,
selamatkan aku ya Illahi,
aku mencintai mereka sebagaimana kau mencintai Nabi,
walaupun aku bukan untukmu sebagai Wali,
Rahmat, Ridho Engkau telah mencukupi,
dihatiku terang karena itu yang dicari,
kuatkan kakiku dalam malam ya Illahi,
malam itu kucintai,
tidak ada yang bisa terganti,
melebihi apa yang di dapati,
dari dunia yang sering menipu ini,
aku tidak pandai mendakwai,
sering mengumpat dalam ramai,
aku hanya pandai menegur diri,
yang sering tersesat dijalan yang tidak di Ridhoi.
tanganku ke langit mengarah sang matahari.
kekuatan mengubah segala kehendak Rabbi,
tak pernah pandai mengajak untuk mengingat akhirat nanti,
untuk membuat bahagia semua orang tidak bisa dilakukan para Nabi,
amalanku hanya sholawat fatih, istighfar, shalat malam, mencintai para ulama dan mendoakan mereka, mencintai para guru serta berharap mereka Allah membalas kebaikan, dan mencintai Syekh Tijani dan Nabi.
Sholat lima waktu, menjaga berjamaah, mengingat mati,
bersabar, bersyukur, shodaqoh dan suka mengaji,
kelak dewasa, kudidik anakku nanti,
untuk ikhlas dalam hidup yang dihadapi, mencintai wali,
dan medidik untuk isitqomah agar husnul khotimah nanti,
aamiin, Ya Sayyidi Rasulullah, Ya Sayyidi Tijani,
Alhamdu lil Ilaahi, terangkai puisi hati dan puji.