Ah masih saja. Hati ini menyumpahi orang orang. Mungkin hati ini sakit karena kita dikoreksi di aatu sisi kemudian mengabadikan koreksiannya di media sosial. Sakit hati ini akan terus berlanjut terus beraamaan kekalnya tilisan mereka di media sosial.
Ah masih saja. Hati ini penuh amarah yang sangat menakutkan. Mungkin hati ini lelah dengan tuntutan, ketika aku terpeleset bukannya dibantu tetapi dicaci, dibentak, dimuka asamkan. Bukannya malah terdidik malah emosi menakutkan keluar dari kedua bola mataku yang memerah.
Ah masih saja. Hati ini ingin membalas dendam sebab orang orang membuat ibuku menangis. Walau, ibu sangat sayang ke mereka. Tetapi kepalan tanganku akan selalu siap memukul kepada orang yang berani membuat menangis ibuku ketika ibuku berada di jalan kebenaran Agama.
Ah masih saja. Hati ini penuh amarah yang sangat menakutkan. Mungkin hati ini lelah dengan tuntutan, ketika aku terpeleset bukannya dibantu tetapi dicaci, dibentak, dimuka asamkan. Bukannya malah terdidik malah emosi menakutkan keluar dari kedua bola mataku yang memerah.
Ah masih saja. Hati ini ingin membalas dendam sebab orang orang membuat ibuku menangis. Walau, ibu sangat sayang ke mereka. Tetapi kepalan tanganku akan selalu siap memukul kepada orang yang berani membuat menangis ibuku ketika ibuku berada di jalan kebenaran Agama.
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung ke blog fathan karim