Senin, 16 Desember 2013 | By: Fatkankarim.blogspot.com

bagaimana dengan karangan satu kisah ini? jika....

Syaqiiq al-Balkhi adalah Ibrahim bin Adham yang dikenal ahli ibadah, zuhud dan tinggi tawakalnya kepada Allah. Hingga pernah sampai pada tataran enggan untuk bekerja. Penasaran dengan keadaan temannya, 

Ibrahim bin Adham bertanya, “Apa sebenarnya yang menyebabkan kamu bisa seperti ini?” 

Syaqiiq al-Balkhi menjawab, “Ketika saya sedang dalam perjalanan di padang yang tandus,aku melihat seekor burung yang patah kedua sayapnya. Lalu aku berkata dalam hati, aku ingin tahu, dari mana burung itu mendapatkan rizki. Maka aku duduk memperhatikannya dari jarak yang dekat. Tiba-tiba datanglah seekor burung yang membawa makanan di paruhnya. Burung itu mendekatkan makanan ke paruh burung yang patah kedua sayapnya untuk menyuapinya. Maka saya berkata dalam hati, “Dzat yang mengilhami burung sehat untuk menyantuni burung yang patah kedua sayapnya di tempat yang sepi ini pastilah berkuasa untuk memberiku rejeki di manapun aku berada.” 

Maka sejak itu, aku putuskan untuk berhenti bekerja dan aku menyibukkan diriku dengan ibadah kepada Allah. 


Mendengar penuturan Syaqiiq tersebut Ibrahim berkata, “Wahai Syaqiiq, mengapa kamu serupakan dirimu dengan burung yang cacat itu? Mengapa Anda tidak berusaha menjadi burung sehat yang memberi makan burung yang sakit itu? Bukankah itu lebih utama? Bukankah Nabi bersabda, “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah?” Sudah selayaknya bagi seorang mukmin memilih derajat yang paling tinggi dalam segala urusannya, sehingga dia bisa mencapai derajat orang yang berbakti?"

Syaqiiq tersentak dengan pernyataan Ibrahim dan ia menyadari kekeliruannya dalam mengambil pelajaran. Serta merta diraihnya tangan Ibrahim dan dia cium tangan itu sambil berkata, “Sungguh. Anda adalah ustadzku, wahai Abu Ishaq (Ibrahim).”

bagaimana bahagia bertemu dengan orang yang selama kita cari?
untuk menjadi orang sholeh perlu dengan ilmu yang mapan, praktek yang mapan, tidak takut mencoba dan berani salah dalam belajar. memperbaiki dan terus perbaikan lahir dan batin. dia, kamu, aku, kita semua tidak akan bisa membuat manusia taat kepada Allah, itu hanya mimpi. 
karena kita hanya mampu meminimalkan dosa-dosa yang ada. bagaimana bisa mengajak dan membuat orang lain sadar selama di diri manusia masih ada iblis?


0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah berkunjung ke blog fathan karim

download refresnsi skripsi ana 0899-أحمد بن أحمد البرنسي؛ زروق-قواعد التصوف