setahun yang lalu.... 1433 H
bulan Ramadhan ke 18 setelah malam nuzulul qur'an. saat itu aku tidak bisa tarawih dengan khusyu karena tubuhku lagi mengalami kurang sehat. aku pikir hatiku juga harus diobati dalam bulan itu. aku diam-diam menggelar sajadahku. setelah tarawih dan tadarus Al-Qur'an seperti biasanya aku melakukan wirid shalawat fatih, bertawassul kepada Nabi SAW. aku merindukannya. seorang pecinta yang hanya bermodal keyakinan kepada syafaat begitu deras mengalir air mataku keluar. jika seandaninya aku hidup di zaman sahabat aku akan mengikuti Rasulullah melangkah, mencintainya sepenuh hati, duduk dipangkuannya, selalu meminta nasehat.
dimalam 18 aku berjumpa dengan kekasihku. betapa indahnya malam itu aku mendapatkan kesempatan.
didalam mimpiku, sebelum bertemu dengan Rasulullah SAW aku bertemu dengan banyak sekali wanita yang bertelanjang dada tanpa sehelai penutup kainpun sehingga terlihat buah dadanya. sehingga aku menundukkan pandanganku jalan lurus menuju ke tempat keramaian orang. ternyata di keramaian itu masih ada juga wanita yang seperti itu. ketika itu ada seseorang berteriak "beri jalan untuk Rasulullah SAW" hatiku bergetar ingin berjumpa dengannya. seketika itu aku tertutup oleh banyak orang. sehingga memaksaku untuk memanjat papan, dan benar aku melihatnya. Baginda mengenaikan jubah hitam, berbadan besar, berambut sampai pundak hitam pekat dan lembut mempunyai jenggot rowis tampak masih muda sekali. Baginda berhenti berjalan dan menghadap ke arahku kemudian jalan lagi lalu menyampaikan dakwah "innalladzina aamanu wa 'amilushsholihati 'ulaaika ashhabul jannah...." dan terus menyampaikan tentang ciri-ciri orang mukmin dan kebahagiaan orang-orang mukmin dan orang yang melakukan perbuatan sholih. aku berlari dan aku memeluknya dari belakang. kemudian Baginda pergi. aku ditinggalnya seketika tempat menjadi sangat sepi.~
ternyata Rasulullah mengerti apa yang akan terjadi padaku. dan tahu lebih dulu dari waktu yang akan datang.
beberapa musyid Thoriqoh aku tanyai tentang hal ini. beberapa dari mereka menjawab akan datang fitnah (ujian berat) dari wanita dan nanti aku dengan kesalahanku masuk dalam lubang maksiat pada wanita. sehingga Nabi menegurku di saat itu agar dimasa nanti aku tidak masuk kedalam maksiat. aku anggap itu benar terjadi. sangat berat sekali. hingga aku bermuhasabahkan diri dengan emosionalku untuk melawan nafsuku. aku sering kalah, seperti aku mencoba mencabut duri-duri yang menusuk di urat-uratku sendiri. menyakitkan sekali dicabutnya tapi itu untuk kesembuhanku. sembuhnya butuh waktu yang lama. karena aku menderita penyakit yang hebat. untuk pulih terus ku obati dengan obat wirid-wirid hizib saifi, hizib mughni, hizib bahr, shalawat fatih, shalat malam tahajud, mengaji kitab-kitab ulama salaf dan sering kali bertafakkur dengan perasaan hati husnudzon kepada Allah Ta'ala.
Dan......
ketika penyembuhan batinku, aku merasa tersiksa dengan hebat sekali, aku bertemu langsung dengan Khalifah tarekat Tijani sayyid Muhammad Al-Habib R.A dan menyampaikan salam kepadaku, aku merasa bahagia kemudia ku jawab dan kucium tangannya. aku bertemu dengan wali Allah Syekh Muhammad Al-'Arabi At-Tijani R.A (mursyid/muqoddam tarekat tijani) dia menasehatiku yang benar-benar dia tau apa yang ada polemik dihatiku. dijawab semuanya. aku menemukan semua jawabannya. hingga aku beranikan untuk menelannya semuanya tanpa ragu. hingga sekarang aku sedang masa penyembuhan tahap akhir insya Allah. dan Kiai Khotamin menjawabnya dengan simple "hati-hati dengan perempuan itu, yang terlihat dimimpi adalah hakikatnya dari perempuan itu, jangan lihat luarnya" kurang lebih seperti itu.
doaku hanya sedikit....
yaitu, semoga dengan Rahmatnya Allah, aku masuk dalam naungan Thoriqoh Sidi Syekh Ahmad bin Muhammad At-Tijani, menjadikan Allah dan Nabi serta Sidi Tijani kekasih-kekasihku, berharap menjadi kekasih-Nya orang-orang yang digolongkan mu'min dan beramal sholeh serta istiqomah dan husnul Khatimah.

0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung ke blog fathan karim