Senin, 09 Desember 2013 | By: Fatkankarim.blogspot.com

Sayyid Ahmad bin Muhammad At-Tijani Al-Hasani, R.A [pendiri thoriqoh At-Tijaniyyah]



hikayat ini bisa dipertanggung jawabakan sanad ilmunya.





Syaikh Shalahuddin at-Tijaniy al-Hasaniy Hafizhahullah dalam karya beliau ar-Rahiqul Makhtum menyebutkan tentang karomah-karomah Sayyidi Syekh al-Quthub al-Imam Ahmad Bin Muhammad at-Tijaniy al-Hasaniy Radhiyallahu Anhu di antaranya:


Ketika seorang Qadhiy (hakim agung) Syekh Muhammad al-Jabariy Rahimahullah yang juga merupakan ulama besar yang berafiliasi dalam thoriqoh Tijaniy mendengar ada seorang Yahudi blongkotan masuk Islam, bahkan menurut kabar yang terdengar Yahudi yang sudah masuk Islam tersebut memiliki kasyaf (bisa melihat catatan lauhil mahfuzh) sehingga ia bisa menebak isi hati seseorang dan memprediksi kejadian-kejadian di masa yang akan datang.


Karena berita tersebut makin tersiar, beliau ingin membuktikan apakah benar yang orang-orang pada cerita. Barangkatlah beliau dengan menyembunyikan niat dalam hati beliau, Setibanya al-Qadhi Muhammad al-Jabariy Rahimahullah di rumah si ahli kasyaf tersebut, langsung saja si ahli kasyaf memandang dengan serius wajah syekh al-Qadhiy Muhammad al-Jabariy dan si ahli kasyaf berkata:" Wahai Qadhi, kalau kau ingin segala hajat-hajatmu di kabulkan, maka hendaklah kau ziarah ke maqbaroh (kuburan) wali Syekh Abu Ghalib". Al-Qadhi Muhammad al-Jabariy memberikan kesimpulan sementara dalam hati beliau berkata bener juga hasil kasyafannya, tetapi beliau masih samar-samar serta dengung, belum yakin sepenuhnya. Sehingga kesimpulan akhirnya beliau menyatakan orang ini kasyafnya tidak sempurna, lantaran si ahli kasyaf memerintahkan beliau untuk melakukan ziarah ke maqom wali Syekh Abu Ghalib yang notabenya bukan wali dari ulama Tijaniyah. Kalau kasyafnya sempurna pastinya si ahli kasyaf itu menyuruh beliau untuk berziarah ke maqom para wali yang berthoriqoh Tijani. Lantaran Para pengikut thoriqoh Tijani tidak diizinkan melakukan ziarah Tabarruk dan istimdad kepada para wali yang bukan pengikut thoriqoh Tijani.

Kemudian al-Qadhi Muhammad al-Jabariy bergegas pulang, di tengah perjalanan si ahli kasyaf itu mengejar-ngejar sambil berteriak memanggil beliau dari belakang dalam keadaan penuh ketakutan:" Wahai Qadhi, wahai Qadhi, wahai Qadhi, saya mohon maaf, saya mohon maaf, saya mohon maaf, beberapa saat yang lalu, saya di datangi syekh Ahmad Tijani Radhiyahu Anhu beliau datang membawa pedang yang terhunus ingin membelah kapala saya dan Syekh Ahmad Tijani berkata:" Kenapa engkau perintahkan syekh al-qadhi Muhammad al-Jabariy pengikut Thoriqohku untuk berziarah ke maqom wali selain pengikutku."

Ahli kasyaf itu berpesan kepada syekh al-Qadhiy Muhammad al-Jabariy untuk tidak melakukan ziarah kepada wali selain ke maqbaroh Syekh Ahmad Tijani Radhiyallahu Anhu dan para pengikut Thoriqoh Tijani.





dikutip:

Kasyful hijab: syekh Al-Qadhi Ahmad sukairij, hal 274.
ar-Rahiqul Makhtum: Sayyid Shalahuddin at-Tijany Al-Hasani, bagian 1, hal 108.
Dzakiratul Muhtaj: al-Haj, Rizqi Zulqornain Al-batawiy, bagian 1, hal 532

1 komentar:

ali idris mengatakan...

Mohon maaf... ane ijin copas web contentny u dishare k teman2... OK,gan?

Posting Komentar

terima kasih telah berkunjung ke blog fathan karim

download refresnsi skripsi ana 0899-أحمد بن أحمد البرنسي؛ زروق-قواعد التصوف